Internal Communication in Risk Management of PT Aluminum Extrusion Indonesia's Occupational Health and Safety System

Authors

  • Via Nur Setyani Universitas Bhayangkara Jakarta Raya
  • Imaduddin Imaduddin Universitas Bhayangkara Jakarta Raya
  • Ciwuk Musiana Yudhawasthi Universitas Bhayangkara Jakarta Raya
  • Hani Astuti Universitas Bhayangkara Jakarta Raya

DOI:

https://doi.org/10.38035/ijam.v2i4.1463

Keywords:

Internal Communication, Risk Management, Occupational Health and Safety (OHS), Safety Culture, Aluminum Extrusion

Abstract

Occupational Health and Safety (OHS) is a critical element for sustaining productive human capital and ensuring organizational goals are met, particularly in high-risk industrial environments such as aluminum extrusion. Despite regulatory frameworks, including Indonesia’s Law No. 1 of 1970 on Occupational Safety, the prevalence of workplace accidents (KK) and occupational diseases (PAK) remains a significant challenge. This study investigates the crucial role of internal communication in the effective implementation of risk management within the OHS system at PT Aluminum Extrusion Indonesia. Utilizing a qualitative, descriptive case study approach, this research aims to analyze the current state of communication channels, information flow, and engagement levels between management and workers regarding risk identification, assessment, and control measures. Findings are categorized based on communication effectiveness in transmitting risk-related information, fostering a safety culture, and ensuring participatory risk mitigation. The discussion highlights how breakdowns in vertical and horizontal communication lines can undermine comprehensive risk management and proposes a model for optimizing internal communication structures to enhance OHS performance, ultimately contributing to a safer and more productive workforce. The results confirm that a clear, timely, and bidirectional internal communication strategy is indispensable for embedding risk awareness and promoting proactive safety behavior across all organizational levels

References

Abrar, F., & Tamin, R. (2023). Manajemen risiko keselamatan dan kesehatan kerja pada industri manufaktur di Indonesia. Jurnal Teknik Industri dan Keselamatan Kerja, 5(2), 77–88.

Firman Isnan, M., Siregar, H., & Lestari, D. (2023). Evaluasi penerapan sistem manajemen K3 berbasis risiko di perusahaan konstruksi. Jurnal Keselamatan dan Kesehatan Kerja Indonesia, 12(1), 45–56.

Law of the Republic of Indonesia No. 1 of 1970 concerning Occupational Safety. (1970). Jakarta: Government of Indonesia.

Law of the Republic of Indonesia No. 3 of 1992 concerning Social Security for Employment. (1992). Jakarta: Government of Indonesia.

Mardlotillah, N. (2020). Implementasi manajemen risiko keselamatan dan kesehatan kerja (K3) di perusahaan manufaktur. Jurnal Manajemen dan K3, 8(1), 15–25.

Pagoray, M. A. (2022). Adaptasi strategi keselamatan kerja di era digitalisasi industri. Jurnal Ilmu dan Teknologi Industri, 6(3), 134–142.

Paterson, C., Loughney, S., & Williams, G. (2021). Integrating risk management into workplace safety systems: A global perspective. Safety Science Review, 95(2), 201–218. https://doi.org/10.1016/j.ssci.2021.105036

Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor 05/PRT/M/2014 tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) Konstruksi. (2014). Jakarta: Kementerian PUPR.

Rivaldo, Y. (2022). Human capital dalam konteks keselamatan dan kesehatan kerja: Pendekatan filosofis dan strategis. Jurnal Sumber Daya Manusia dan Keselamatan Kerja, 3(2), 55–63.

Royyan, A., & Royyan, A. (2023). Manajemen risiko dan penerapan ISO 45001 dalam sistem K3 di industri manufaktur. Jurnal Teknik dan Keselamatan Kerja, 9(1), 33–42.

Syahriadi, M., & Tenriajeng, R. (2020). Peran manajemen risiko dalam menekan angka kecelakaan kerja di era revolusi industri 4.0. Jurnal K3 dan Produktivitas, 7(2), 101–110.

Tiasmoro, C. D. (2021). Keselamatan dan kesehatan kerja: Konsep, regulasi, dan penerapan di tempat kerja. Yogyakarta: Deepublish.

Ullah, M., Bhat, S., & Rahman, A. (2021). Human error and communication in occupational safety management systems: A comparative study. International Journal of Occupational Safety and Ergonomics, 27(4), 981–994. https://doi.org/10.1080/10803548.2020.1753767

Unimed, D. (2022). Filsafat keselamatan dan kesehatan kerja: Nilai-nilai human capital dalam pembangunan industri. Jurnal Filsafat dan Manajemen Industri, 4(1), 1–10.

Walujodjati, A., & Rahadian, R. (2021). Penerapan manajemen risiko dalam sistem K3 dan dampaknya terhadap kinerja organisasi. Jurnal Manajemen dan Teknologi Industri, 10(2), 87–96.

Z. N. F., & Safwan, M. (2023). Komunikasi internal dalam membangun budaya keselamatan kerja di perusahaan manufaktur. Jurnal Komunikasi Industri, 11(1), 22–34.

BPJS Ketenagakerjaan. (2023). Statistik kecelakaan kerja tahun 2015–2023. Jakarta: Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan. https://www.bpjsketenagakerjaan.go.id

Published

2024-02-20

How to Cite

Nur Setyani, V., Imaduddin, I., Musiana Yudhawasthi, C., & Astuti, H. (2024). Internal Communication in Risk Management of PT Aluminum Extrusion Indonesia’s Occupational Health and Safety System . International Journal of Advanced Multidisciplinary, 2(4), 1074–1081. https://doi.org/10.38035/ijam.v2i4.1463