Pemetaan Paket Wisata Terintegrasi Menuju Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Melalui Pelabuhan Tanjung Batu, Berau, Kalimantan Timur

Authors

  • Supriyani Program Studi Perencanaan dan Pengembangan Pariwisata, Politeknik Pariwisata NHI Bandung, Indonesia
  • Yayang Anggrenesia Program Studi Perencanaan dan Pengembangan Pariwisata, Politeknik Pariwisata NHI Bandung, Indonesia
  • Zahara Rahmawati Fitriana Program Studi Perencanaan dan Pengembangan Pariwisata, Politeknik Pariwisata NHI Bandung, Indonesia
  • Aji Kusumah Ramdhani Program Studi Perencanaan dan Pengembangan Pariwisata, Politeknik Pariwisata NHI Bandung, Indonesia
  • Wisnu Bawa Tarunajaya Program Studi Perencanaan dan Pengembangan Pariwisata, Politeknik Pariwisata NHI Bandung, Indonesia
  • Andre Hernowo Program Studi Perencanaan dan Pengembangan Pariwisata, Politeknik Pariwisata NHI Bandung, Indonesia
  • Herlan Suherlan Program Studi Perencanaan dan Pengembangan Pariwisata, Politeknik Pariwisata NHI Bandung, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.38035/jim.v4i5.1528

Keywords:

Pemetaan Wisata, Jalur Wisata Terintegrasi, Pelabuhan Tanjung Batu, Kepulauan Derawan, Pariwisata Berbasis Komunitas

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan jalur wisata terintegrasi pada rute Tanjung Redeb menuju Pelabuhan Tanjung Batu, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, sebagai akses strategis menuju Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Kepulauan Derawan. Meskipun berada pada posisi yang penting, Pelabuhan Tanjung Batu belum dimanfaatkan secara optimal sebagai bagian dari pengalaman perjalanan wisata dan lebih banyak berfungsi sebagai titik transit saja. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif melalui observasi lapangan, wawancara, Focus Group Discussion (FGD), serta pemetaan atraksi wisata alam, budaya, dan tematik pada jalur darat tersebut. Luaran penelitian meliputi papan informasi wisata, guidebook terintegrasi, brosur, serta pelaksanaan pilot trip untuk menguji kelayakan rute. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jalur wisata terintegrasi berpotensi kuat menjadi koridor wisata pendukung yang mampu meningkatkan pengalaman wisatawan, memperkuat ekonomi lokal, serta membangun sinergi multipihak melalui pendekatan hexahelix pariwisata. Penelitian juga menekankan pentingnya kolaborasi berkelanjutan, penguatan informasi aksesibilitas, dan pengembangan produk wisata berbasis komunitas.

References

Attia, M. H., Helmy, M. H., & Kassem, A. (2020). Tourism system and environment: An applied framework. Cairo University Press.

Badan Pusat Statistik Kabupaten Berau. (2023). Kabupaten Berau dalam angka 2023. https://beraukab.bps.go.id

Celik, S., Atay, L., & Gössling, S. (2022). Experiential mapping in tourism: A new tool for understanding tourist behavior. Journal of Destination Marketing & Management, 23, 100685. https://doi.org/10.1016/j.jdmm.2021.100685

Dinas Pariwisata Kabupaten Berau. (2022). Data destinasi wisata Kabupaten Berau. Tanjung Redeb: Dispar Berau.

Hamzah, A., Mohamed, B., & Yusof, N. (2020). Heritage interpretation and sustainable tourism: Revisiting Tilden’s principles. Tourism Management Perspectives, 33, 100620. https://doi.org/10.1016/j.tmp.2019.100620

Hidayat, R. (2017). Metodologi penelitian kualitatif untuk ilmu sosial. Rajawali Pers.

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI. (2020). Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Prioritas – Kepulauan Derawan dan Sekitarnya. Jakarta: Kemenparekraf.

Kementerian Dalam Negeri RI. (2021). Kode dan data wilayah administrasi pemerintahan per provinsi dan kabupaten. https://www.kemendagri.go.id

Leiper, N. (1990). Tourism systems: An interdisciplinary perspective. Palmerston North: Massey University.

Li, W., & Xu, H. (2021). Networked tourism: Understanding destination clusters from a stakeholder perspective. Tourism Management, 84, 104275. https://doi.org/10.1016/j.tourman.2021.104275

LIPI & Balitek KSDA Samboja. (2021). Biodiversity and conservation report of Berau Regency. Samarinda: LIPI Press.

Pemerintah Kabupaten Berau. (2023). Rencana induk pembangunan kepariwisataan daerah (RIPPARDA) 2020–2025. Tanjung Redeb: Pemkab Berau.

Roslandari, D., & Kampana, Y. (2018). Pemetaan potensi pariwisata berbasis spasial di kawasan perdesaan. Jurnal Pariwisata Nusantara, 10(2), 101–115.

Su, M. M., Wall, G., Wang, Y., & Jin, M. (2021). Participatory tourism governance: A review of Chinese practices. Journal of Sustainable Tourism, 29(7), 1083–1100. https://doi.org/10.1080/09669582.2020.1838521

Sunaryo, B. (2013). Kebijakan pembangunan destinasi pariwisata: Konsep dan aplikasinya di Indonesia. Gava Media.

UNWTO. (2022). Participatory approaches in tourism governance: Ensuring inclusive development. World Tourism Organization. https://www.unwto.org/

WWF Indonesia. (2020). Heart of Borneo: Upaya konservasi berkelanjutan di Kalimantan Timur. https://www.wwf.or.id

Downloads

Published

2025-12-11

How to Cite

Supriyani, Yayang Anggrenesia, Zahara Rahmawati Fitriana, Aji Kusumah Ramdhani, Wisnu Bawa Tarunajaya, Andre Hernowo, & Herlan Suherlan. (2025). Pemetaan Paket Wisata Terintegrasi Menuju Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Melalui Pelabuhan Tanjung Batu, Berau, Kalimantan Timur. Jurnal Ilmu Multidisiplin, 4(5), 3102–3109. https://doi.org/10.38035/jim.v4i5.1528

Most read articles by the same author(s)