Kedudukan dan Ratifikasi Loan Agreement: Tinjauan Hukum Internasional dan Hukum Nasional Indonesia
DOI:
https://doi.org/10.38035/jim.v4i5.1494Keywords:
Loan Agreement, ratifikasi, hukum internasional, hukum nasional, Pasal 10 UU No 24 Tahun 2000Abstract
Perjanjian pinjaman luar negeri (loan agreement) merupakan instrumen penting dalam pembangunan nasional yang menimbulkan konsekuensi hukum di ranah internasional maupun domestik. Namun, dalam praktiknya, tidak semua loan agreement yang dibuat oleh pemerintah Indonesia diratifikasi melalui Undang-Undang sebagaimana diamanatkan dalam Pasal 10 Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2000 tentang Perjanjian Internasional. Artikel ini menganalisis status hukum loan agreement dalam perpektif hukum internasional dan nasional, membedakan karakter hukum antara perjanjian yang diratifikasi dan yang tidak diratifikasi, serta menelaah implikasi hukumnya terhadap sistem hukum Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode yuridis normatif dengan pendekatan konseptual dan perbandingan antara teori hukum perjanjian internasional dan praktik hukum nasional Indonesia. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa loan agreement menempati posisi gabungan antara hukum publik dan hukum privat internasional, bergantung pada subjek dan pilihan hukumnya. Dalam konteks Indonesia, ketidakjelasan kriteria ratifikasi loan agreement menyebabkan perfeseran politik hukum dari legislative approval meunju executive approval, sehingga menibulkan potensi ketidakpastian hukum.
References
Adolf, H. (2011). Hukum Perjanjian Internasional. Bandung: RajaGrafindo Persada.
Ahyani, S. (2019). Ratifikasi Perjanjian Internasional dalam Perspektif Konstitusi I ndonesia. Jurnal Konstitusi, 16(1), 125–140. Brotosusilo, A. (2013). Konstitusionalitas Perjanjian Internasional di Indonesia: Analisis atas Pasal 11 UUD 1945 dan Implementasinya. Jurnal Hukum & Pembangunan, 43(3), 317–342. Brownlie, I. (2008). Principles of Public International Law (7th ed.). Oxford: Oxford University Press.
Dumoli, D. A. (2014). Hukum Perjanjian Internasional: Teori dan Praktik di Indonesia. Jakarta: Rajawali Pers.
Dupuy, P.-M. (2010). Soft Law and the International Law of the Environment. Michigan Journal of International Law, 12(2), 420–435.
Hidayat, F. R. (2022). Analisis Yuridis terhadap Ratifikasi Perjanjian Pinjaman Luar Negeri oleh Pemerintah Indonesia. Jurnal Legislasi Indonesia, 19(4), 411–427
International Journal of Business, Economics and Law. (2018). Financial Liberalization and Private Sector Participation in Development Financing. International Journal of Business, Economics and Law, 28(2), 55–63.
Kusumaatmadja, M. (2003). Pengantar Hukum Internasional. Bandung: Alumni.
Marzuki, P. M. (2021). Harmonisasi Hukum Nasional terhadap Perjanjian Internasional: Tantangan dalam Ratifikasi dan Implementasi. Jurnal RechtsVinding, 10(2), 201 222.
Mulyani, S., & Wicaksono, A. (2020). The Legal Status of International Loan Agreements in Indonesia: Between Administrative and Public International Law. Indonesian Journal of International Law, 18(1), 99–121.
Rahmawati, D. (2020). Dinamika Ratifikasi Perjanjian Internasional di Indonesia: Studi atas Loan Agreement dan Hibah Internasional. Indonesian Journal of International Law, 17(2), 201–224.
Republik Indonesia. (1945). Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Republik Indonesia. (2000). Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2000 tentang Perjanjian Internasional. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 185.
Republik Indonesia. (2006). Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2006 tentang Pengesahan Loan Agreement (Water Resources and Irrigation Sector Management Program) antara Pemerintah Republik Indonesia dan Asian Development Bank (ADB).
Republik Indonesia. (2008). Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2008 tentang Pengesahan Loan Agreement (Community-Based Settlement Rehabilitation Project) antara Pemerintah Republik Indonesia dan International Bank for Reconstruction andDevelopment (IBRD).
Republik Indonesia. (2009a). Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang Pengesahan Loan Agreement (Public Expenditure Support Facility) antara Pemerintah Republik Indonesia dan International Bank for Reconstruction and Development (IBRD).
Republik Indonesia. (2009b). Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2009 tentang Pengesahan Loan Agreement (Electricity Sector Development Program) antara Pemerintah Republik Indonesia dan Asian Development Bank (ADB).
Republik Indonesia. (2010). Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2010 tentang Pengesahan Loan Agreement (Infrastructure Development Policy Loan) antara Pemerintah Republik Indonesia dan Japan International Cooperation Agency (JICA).
Republik Indonesia. (2017). Peraturan Menteri Keuangan Nomor 11/PMK.08/2017 tentang Tata Cara Penarikan Pinjaman dan/atau Penerimaan Hibah Luar Negeri.
Siregar, A. P., & Lestari, E. (2021). Financial Governance of Foreign Loan Agreements in Indonesia: Between International Obligation and National Sovereignty. Journal of Law, Policy and Globalization, 110, 102–115.
Stiglitz, J. E. (2000). Capital Market Liberalization, Economic Growth, and Instability. World Development, 28(6), 1075–1086.
Vienna Convention on the Law of Treaties. (1969). United Nations Treaty Series, 1155, 331.
Widjaja, A., & Yani, A. (2022). Ratifikasi Perjanjian Pinjaman Internasional dalam Hukum Nasional Indonesia. Jurnal RechtsVinding, 11(2), 245–263.
Yunita, F., & Nurhadi, B. (2023). Transparency and Accountability in the Ratification of Bilateral Loan Agreements: Lessons from Indonesia. Journal of Comparative Public Law, 9(1), 77–98.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Janeke Kusherawati

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
You are free to:
- Share— copy and redistribute the material in any medium or format
- Adapt— remix, transform, and build upon the material for any purpose, even commercially.
The licensor cannot revoke these freedoms as long as you follow the license terms.
Under the following terms:
- Attribution— You must give appropriate credit, provide a link to the license, and indicate if changes were made. You may do so in any reasonable manner, but not in any way that suggests the licensor endorses you or your use.
- No additional restrictions— You may not apply legal terms or technological measures that legally restrict others from doing anything the license permits.
Notices:
- You do not have to comply with the license for elements of the material in the public domain or where your use is permitted by an applicable exception or limitation.
- No warranties are given. The license may not give you all of the permissions necessary for your intended use. For example, other rights such as publicity, privacy, or moral rightsmay limit how you use the material.


























