Kajian Penerapan Konsep Arsitektur Hijau pada Museum 10 November

Authors

  • Jullinar Dwi Pangesti UPN “Veteran” Jawa Timur, Surabaya, Indonesia.
  • Heru Prasetiyo U UPN “Veteran” Jawa Timur, Surabaya, Indonesia.

DOI:

https://doi.org/10.38035/jim.v4i2.920

Keywords:

museum , arsitektur hijau, konservasi energi, desain berkelanjutan

Abstract

Arsitektur hijau merupakan arsitektur yang berusaha untuk meminimalkan dampak negatif lingkungan bangunan  dengan efisiensi dan moderasi dalam penggunaan bahan, energi, dan ruang pengembangan dan ekosistem secara luas.  Arsitektur hijau menggunakan pendekatan sadar untuk konservasi energi dan ekologis dalam desain lingkungan  binaan atau teori, sains dan gaya bangunan yang dirancang dan dibangun sesuai dengan prinsip-prinsip ramah  lingkungan serta bangunan yang didirikan memiliki kriteria yang mendukung alam sekitar. Penerapan arsitektur hijau juga telah banyak digunakan dalam perancangan museum baik didunia maupun di  Indonesia. Museum 10 november merupakan bentuk kenangan atas keberanian arek-arek Suroboyo pada pertempuran  heroik tanggal 10 Nopember 1945. Museum yang diresmikan pada tahun 2000 dan berlokasi di dalam kompleks Tugu  Pahlawan ini telah terkenal sebagai salah satu tujuan wisata kota Surabaya. museum ini juga memiliki fungsi seperti  museum pada umumnya yaitu fungsi edukasi dan fungsi rekreasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui  serta mengkaji ciri-ciri konsep arsitektur hijau serta penerpannya pada museum 10 November. Metode penelitian yang  digunakan dalam menganalisa objek studi kasus yaitu metode deskriptif kualitatif. Hasil dari penulisan ini yaitu  tentang bagaimana penerapan aspek pendekatan Arsitektur Hijau yang ada pada Museum 10 November. 

References

Benyamin Stein, John S. Reinold, Walter T. Grondzik, Alison G. Kwok. (2011). Mechanical and Electrical Equipment for Building, New York: John Willey & Sons, Inc.

Electrical Equipment for Building, New York: John Willey & Sons, Inc.

Indonesia, Diretorat Museum (2008). Pedoman Museum Indonesia. Direktorat Museum. Direktorat Jendral Sejarah dan Purbakala. Departemen Kebudayaan dan Pariwisata Jakarta: Author.

Epriga, M. A., Aldy, P., & Susilawati, M. D. (2015). Kantor Sewa Di Pekanbaru Dengan Pendekatan Arsitektur Hijau. Jurnal Online Mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Riau, 2(2), 1–12.

Hantono, D. (2019). Kajian Perilaku Pada Ruang Terbuka Publik. Jurnal Nalars, 18(1), 45–56. https://doi.org/10.24853/nalars.18.1.45-56

Laksito, B. (2014). Metode Perencanaan dan Perancangan Arsitektur. Jakarta: Griya Kreasi.

Neufert, Ernst. (1996). Data Arsitek, (Jilid 2), (Edisi) 33. Trans. Ing Sunarto Tjahjadi, Jakarta: Erlangga.

Karyono, T. H. (2010). Green Architecture Pengantar Pemahaman Arsitektur Hijau di Indonesia. Jakarta: PT RAJAGRAFINDO PERSADA

Priatman, J. (2002). ”ENERGY-EFFICIENT ARCHITECTURE” PARADIGMA DAN MANIFESTASI ARSITEKTUR HIJAU. DIMENSI TEKNIK ARSITEKTUR Vol. 30, No. 2, Desember 2002: 167 - 175, 167-175.

Afifah, R., Anisa, & Hakim, L. (2018). PENERAPAN KONSEP ARSITEKTUR HIJAU PADA BANGUNAN PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TANAMAN HERBAL DI LEMBANG BANDUNG. Jurnal Arsitektur PURWARUPA Volume 2 No 2 September 2018 : 93- 98, 94.

Rusadi, P., Purwatiasning, A. W., & Satwikasari, A. F. (2019). PENERAPAN KONSEP ARSITEKTUR HIJAU PADA PERENCANAAN AGROWISATA KOPI DI TEMANGGUNG. Jurnal Arsitektur PURWARUPA Volume 03 No 4 September 2019, 25.

&&&

Published

2025-06-14

How to Cite

Pangesti, J. D., & Prasetiyo U, H. (2025). Kajian Penerapan Konsep Arsitektur Hijau pada Museum 10 November. Jurnal Ilmu Multidisiplin, 4(2), 616–623. https://doi.org/10.38035/jim.v4i2.920