Pengaruh Senam Bio Energy Power terhadap Kekuatan Otot Anggota Gerak atas pada Pasien Stroke di Yastroki Yogyakarta

Authors

  • Amazia Lidya Filadelvia Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta, Yogyakarta, Indonesia.
  • Veni Fatmawati Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta, Yogyakarta, Indonesia.

DOI:

https://doi.org/10.38035/jim.v4i1.857

Keywords:

Stroke, senam bep, kekuatan otot

Abstract

Pada penderita Stroke hal yang utama yang sering terjadi adalah adanya gangguan gerak berupa hemiparesis atau hemiplegia yang dapat menyebabkan Immobilitas. Dengan adanya kelemahan otot pada penderita Stroke maka otot yang lemah harus dikuatkan dengan aktivitas fisik salah satunya dengan Senam Bio Energy Power. Tujuan: Untuk mengetahui pengaruh Senam Bio Energy Power terhadap kekuatan otot anggota gerak atas pada pasien Stroke di Yastroki Yogyakarta. Metode: Penelitian yang digunakan yaitu eksperimental dengan pendekatan quasi eksperimen, yaitu penelitian dengan “pre test-post test one group design”. Penelitian ini menggunakan teknik total sampling dengan sampel 27 responden dengan diberikan intervensi Senam Bio Energy Power Sebelum diberikan perlakuan, kelompok sampel di ukur kekuatan otot anggota gerak atasnya dengan menggunakan alat ukur berupa Manual Muscle Testing (MMT), dosis yang digunakan 2 kali seminggu selama 4 minggu. Hasil: Uji Normalitas menggunakan Saphiro Wilk Tes dari kedua nilai p sebelum perlakuan dan sesudah perlakuan yaitu nilai p < 0,05 maka dapat diartikan data tersebut tidak terdistribusi normal , Uji Hipotesis dengan wilcoxon signed rank test pada nilai p= (p<0,005). Hal ini menunjukkan adanya pengaruh pada peningkatan nilai kekuatan otot anggota gerak atas.

References

Amin, N. F., Garancang, S., & Abunawas, K. (2023). Populasi dalam penelitian merupakan suatu hal yang sangat penting, karena ia merupakan sumber informasi. Jurnal Pilar, 14(1), 15–31.

Bakara, D. M., & Warsito, S. (2023). Latihan range of motion (ROM) pasif terhadap rentang sendi pasien pasca stroke. Idea Nursing Journal, 7(2), 12–18.

Bintang, S. S., Tinambunan, N. W., Zannah, M., & Jehaman, I. (2025). Otot dan kecepatan berjalan pada lansia di Desa Sionom Hudon Selatan Tahun 2020. Jurnal Institut Kesehatan Medistra Lubuk Pakam, 3(1).

Daulay, N. M., Siregar, N. D., Sujoko, E., Simamora, F. A., & Harahap, N. (2023). Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian stroke di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Padangsidimpuan tahun 2022. Jurnal Kesehatan Ilmiah Indonesia, 8(1), 106–116.

Fatimah, F., & Rajab, W. (2024). Kejadian stroke di Yayasan Al Madiniyah Panti Jompo: The relationship of characteristics and diet patterns to the incident of stroke in the Al Madiniyah Foundation. Pusaka 41, 1(2), 1–8.

Heltty, D. (2023). Buku ajar keperawatan medikal bedah: Asuhan keperawatan pada pasien stroke, meningitis, tumor otak, dan cedera. NSKM.

Hermawan, S. M., & Wihardja, H. (2020). Hubungan karakteristik individu dan riwayat stroke dengan kekuatan otot pada pasien stroke. Dunia Keperawatan: Jurnal Keperawatan dan Kesehatan, 8(3), 406.

Hutagaluh, M. S. (2019). Panduan lengkap stroke: Mencegah, mengobati dan menyembuhkan. In Media.

Ismoyowati, & Wahyuni, T. (2019). Pengaruh bridging exercise terhadap perubahan kekuatan otot pada pasien stroke di RS Bethesda Yogyakarta. Jurnal Kesehatan, 7(1), 43–54.

Jones, M. T., Jagim, A. R., Haff, G. G., Carr, P. J., Martin, J., & Oliver, J. M. (2019). Greater strength drives difference in power between sexes in the conventional deadlift exercise. Sports, 4(3), 1–10.

Komul, M., & Suharsono, R. (2024). Tourmaline magnetic socks dan ROM aktif untuk meningkatkan kekuatan otot pasien stroke. Jurnal Riset Kesehatan Poltekkes Depkes Bandung, 16(1), 21–34.

Lathuilière, A., Mareschal, J., & Graf, C. E. (2019). How to prevent loss of muscle mass and strength among older people in neuro-rehabilitation? Nutrients, 11(4), 1–11.

Martono, M., Darmawan, R. E., & Anggraeni, D. N. (2022). Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian stroke pada usia produktif. Jurnal Keperawatan Muhammadiyah, 7(1), 2022.

Nugroho, Y. C. T., Sulistiono, S., Mashuri, H., & Amin, M. (2021). Effect of bio energy power exercise on VO?max and heart rate. Competitor: Jurnal Pendidikan Kepelatihan Olahraga, 13(2), 289.

Othadinar, K., Alfarabi, M., & Maharani, V. (2019). Faktor risiko pasien stroke iskemik dan hemoragik. Majalah Kedokteran UKI, XXXV(3), 115–120.

Pomalango, Z. B. (2023). Terapi genggam bola karet meningkatkan kekuatan otot mendorong pemulihan pasca stroke. Professional Health Journal, 4(2), 380–389. Tersedia pada: https://www.ojsstikesbanyuwangi.com/index.php/PHJ

Putra Kusuma, A., Tri Utami, I., & Purwono, J. (2022). Pengaruh terapi “menggengam bola karet bergerigi” terhadap perubahan kekuatan otot pada pasien stroke diukur menggunakan hanggryp dynamometer di ruang syaraf RSUD Jend. A. Yani Kota Metro. Jurnal Cendikia Muda, 2(1), 17–23. Tersedia pada: https://journal.uny.ac.id/index.php/jpts/article/view/53930

Rizal Ginanjar. (2024). Range of motion pada pasien stroke non hemoragik di RSD K.R.M.T Wongsonogoro Semarang. Jurnal Keperawatan Kemenkes Semarang, 5(2), 2825–2829.

Sari, E., & tim. (2015). Batasan karakteristik dan faktor yang berhubungan (etiologi) diagnosa keperawatan: Hambatan mobilitas fisik pada pasien stroke. Universitas Lambung Mangkurat, 3(1), 12–21.

Sihotang, H., & Purba, E. V. B. (2023). Hubungan latihan range of motion (ROM) pasif dengan kekuatan otot ekstremitas atas pada pasien stroke non hemoragik. Health Care: Jurnal Kesehatan, 12(2), 397–404.

Suryanti. (2023). Peningkatan kualitas tidur dengan senam bio energy power. Medical Journal of Nusantara, 2(1), 38–43.

Published

2025-05-18

How to Cite

Lidya Filadelvia, A., & Veni Fatmawati. (2025). Pengaruh Senam Bio Energy Power terhadap Kekuatan Otot Anggota Gerak atas pada Pasien Stroke di Yastroki Yogyakarta. Jurnal Ilmu Multidisiplin, 4(1), 225–232. https://doi.org/10.38035/jim.v4i1.857