Implementasi Pendidikan Humanis untuk Membentuk Karakter Unggul di Ma'had Darul Fikri Bringin Kauman Ponorogo
DOI:
https://doi.org/10.38035/jim.v4i1.852Keywords:
Pendidikan Humanisme, Karakter Unggul, Pendidikan IslamAbstract
Pendidikan humanisme merupakan pendekatan yang mengutamakan pengembangan potensi individu secara holistik, dengan menekankan nilai-nilai kemanusiaan, kebebasan individu, dan moralitas. Tujuan utama dari pendidikan ini adalah membentuk karakter peserta didik yang unggul, dengan menekankan pada aspek kognitif, afektif, dan moral. Penelitian ini berfokus pada implementasi pendidikan humanisme di Ma'had Darul Fikri, sebuah lembaga pendidikan Islam di Ponorogo, yang bertujuan untuk membentuk karakter unggul pada peserta didiknya. Pendekatan humanisme diharapkan dapat menciptakan lingkungan pendidikan yang bebas dari kekerasan, memberikan penghargaan terhadap martabat peserta didik, dan meningkatkan kemampuan berpikir kritis, integritas, serta pengendalian diri. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi untuk menggali penerapan pendidikan humanisme di Ma'had Darul Fikri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun pendidikan humanisme berhasil menciptakan lingkungan belajar yang lebih inklusif dan menghargai martabat peserta didik, terdapat tantangan besar dalam implementasinya. Beberapa faktor yang mempengaruhi keberhasilan dan kegagalan penerapan pendidikan ini antara lain adalah kurangnya pemahaman yang mendalam dari pendidik mengenai prinsip-prinsip dasar pendidikan humanisme, ketakutan terhadap dampak hukum terkait perlindungan anak, serta ketidakseimbangan dalam penegakan disiplin yang menyebabkan penurunan dalam pembentukan karakter unggul peserta didik. Berdasarkan temuan tersebut, penelitian ini merekomendasikan bahwa untuk mengoptimalkan penerapan pendidikan humanisme, perlu adanya penekanan lebih lanjut pada aspek kedisiplinan, tanggung jawab, serta pemahaman yang lebih mendalam bagi pendidik mengenai esensi pendidikan humanisme. Hal ini penting untuk memastikan bahwa pendidikan humanisme tidak hanya menghindari kekerasan, tetapi juga secara efektif membentuk karakter yang kuat dan kritis pada peserta didik.
References
Bandura, A. (1973). Social learning theory. General Learning Press.
Baumeister, R. F., & Vohs, K. D. (2007). Self-regulation and the executive function: The self-control perspective. In Handbook of self-regulation: Research, theory, and applications (pp. 7-22). Guilford Press.
Chao, R. K. (2001). A comparison of parenting styles and academic achievement in Asian American and European American adolescents. Journal of Early Adolescence, 21(4), 272-299.
Coiro, J. (2009). The role of technology in promoting active learning in the classroom. Journal of Educational Technology, 19(3), 37-49.
Darling-Hammond, L., et al. (2005). Professional development in the USA: A critical review of the literature. Journal of Educational Research, 98(6), 288-304.
Dewey, J. (1938). Experience and Education. Macmillan.
Farkas, G., et al. (2008). The implications of human capital for academic success in school. Education Policy Analysis Archives, 16(12), 105-132.
Fauziah, N. (2021). Implementasi Pendidikan Humanis dalam Membentuk Karakter Siswa di Sekolah Menengah. Jurnal Pendidikan Karakter, 11(2), 145–158.
Freire, P. (1970). Pedagogy of the Oppressed. Herder and Herder.
Hirschi, T. (1969). Causes of delinquency. University of California Press.
Maslow, A. H. (1943). A theory of human motivation. Psychological Review, 50(4), 370-396.
Muhaimin. (2018). Pendidikan Humanistik: Telaah Filosofis dan Praktis dalam Pendidikan Islam. Jurnal Ilmu Pendidikan Islam, 6(1), 12–25.
Schwartz, S. J., et al. (2012). Adolescent development and its implications for educational practice. Journal of Adolescent Research, 27(3), 235-256.
Shouse, R. C. (2008). The impact of child protection laws on educational practices in public schools. Law and Education Review, 32(2), 147-163.
Siti Humairoh, N., et al. (2021). Pengaruh pendidikan humanistik terhadap pengembangan karakter peserta didik. Jurnal Pendidikan Karakter, 11(1), 45-58.
Stipek, D. (2006). Motivation and teaching. Pearson.
Syaiful, A., & Nurlaila, S. (2020). Pendidikan Humanis dalam Membentuk Karakter Religius dan Sosial Siswa. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, 25(3), 207–219.
Tilaar, H. A. R. (2004). Multikulturalisme: Tantangan-tantangan Global Masa Depan dalam Transformasi Pendidikan Nasional. Jakarta: Grasindo.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Wang, L., et al. (2016). Chronic hepatitis B infection and risk of antituberculosis drug-induced liver injury: Systematic review and meta-analysis. Journal of the Chinese Medical Association, 79(7), 368-374.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Iyan Alan Setyawan, Mahasri Shobahiya, Mutohharun Jinan

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
You are free to:
- Share— copy and redistribute the material in any medium or format
- Adapt— remix, transform, and build upon the material for any purpose, even commercially.
The licensor cannot revoke these freedoms as long as you follow the license terms.
Under the following terms:
- Attribution— You must give appropriate credit, provide a link to the license, and indicate if changes were made. You may do so in any reasonable manner, but not in any way that suggests the licensor endorses you or your use.
- No additional restrictions— You may not apply legal terms or technological measures that legally restrict others from doing anything the license permits.
Notices:
- You do not have to comply with the license for elements of the material in the public domain or where your use is permitted by an applicable exception or limitation.
- No warranties are given. The license may not give you all of the permissions necessary for your intended use. For example, other rights such as publicity, privacy, or moral rightsmay limit how you use the material.